MAKASSAR – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar baru-baru ini menggelar rapat koordinasi yang membahas strategi dan langkah-langkah konkret untuk percepatan penurunan angka stunting di kota Makassar. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah, perwakilan dari organisasi kesehatan, serta lembaga-lembaga masyarakat sipil, untuk merumuskan solusi efektif dalam menangani isu stunting yang masih menjadi tantangan serius di wilayah ini.
Stunting, yang merujuk pada kondisi kekurangan gizi kronis pada anak-anak yang mengakibatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang terhambat, merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang mendesak untuk diatasi. Dalam rapat koordinasi ini, Dr. Irwan S. Mulyadi, Kepala Bappeda Makassar, memaparkan pentingnya kolaborasi lintas sektoral untuk mencapai hasil yang signifikan dalam penurunan angka stunting.
“Penurunan angka stunting adalah prioritas utama kami. Kami harus bekerja sama secara sinergis untuk mengatasi masalah ini, mulai dari meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, memperbaiki pola makan, hingga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Rapat koordinasi ini adalah langkah awal untuk merumuskan strategi yang komprehensif dan terintegrasi,” ujar Dr. Irwan dalam sambutannya.
Rapat koordinasi ini membahas beberapa poin penting yang menjadi fokus utama dalam upaya penurunan stunting, antara lain:
- Peningkatan Layanan Kesehatan dan Gizi: Rapat membahas perlunya peningkatan kualitas dan cakupan layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah dengan angka stunting tinggi. Ini termasuk peningkatan akses ke fasilitas kesehatan, penyediaan makanan bergizi, serta pemantauan kesehatan ibu dan anak secara rutin. Program-program kesehatan ibu dan anak, serta penyuluhan gizi, menjadi bagian penting dari strategi ini.
- Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Gizi: Kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat menjadi salah satu fokus utama. Program pendidikan dan pelatihan untuk keluarga, terutama ibu hamil dan menyusui, akan dilaksanakan untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang tepat tentang gizi dan kesehatan anak.
- Koordinasi Antar Lembaga: Dr. Irwan menekankan pentingnya koordinasi antar berbagai lembaga dan organisasi dalam menangani stunting. “Penting bagi semua pihak, baik pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat, untuk bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif. Dengan koordinasi yang baik, kita dapat menghindari duplikasi upaya dan memastikan bahwa setiap inisiatif memberikan dampak yang maksimal,” jelasnya.
- Pemantauan dan Evaluasi: Untuk memastikan efektivitas dari program-program yang dijalankan, sistem pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan akan diterapkan. Ini akan mencakup pengumpulan data secara rutin dan analisis hasil untuk menilai kemajuan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Pembangunan Infrastruktur Pendukung: Aspek lain yang dibahas adalah pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang mendukung program kesehatan dan gizi, seperti pembangunan puskesmas dan posyandu di daerah-daerah terpencil. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Dalam rapat ini, berbagai pihak juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung program-program yang akan dilaksanakan. Pejabat dari Dinas Kesehatan, Bappeda, serta organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang kesehatan dan gizi turut serta dalam merumuskan rencana aksi dan pembagian tugas.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, yang turut hadir dalam rapat tersebut, mengungkapkan dukungan penuh terhadap upaya penurunan stunting dan menggarisbawahi pentingnya komitmen bersama. “Masalah stunting memerlukan perhatian dan aksi konkret dari semua pihak. Dengan adanya rapat koordinasi ini, kami yakin bahwa kita dapat menyusun rencana yang efektif dan melaksanakan program-program yang dapat memberikan hasil yang signifikan. Ini adalah tanggung jawab bersama kita untuk memastikan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak kita,” ujar Danny Pomanto.
Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, diharapkan bahwa berbagai strategi dan langkah konkret yang disepakati dapat segera diimplementasikan. Penurunan angka stunting di Makassar merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan anak-anak di kota ini. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait diharapkan dapat memberikan dampak positif dan membantu mewujudkan generasi yang lebih sehat dan produktif.(*)