Anggota DPRD Makassar Wahab Tahir Sebut Pendidikan Dapat Melahirkan Orang Berilmu

oleh -114 views

Makassar,- Anggota DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir menyebut dengan pendidikan maka akan lahir para orang-orang berilmu yang lebih tinggi derajatnya daripada yang tidak berilmu.

Dari pernyataan tersebut, Wahab Tahir mengambil pelajaran bahwa menuntut ilmu adalah sebagian kewajiban dari tiap-tiap manusia khususnya orang yang beriman.

Serta dalam menuntut ilmu wajib dengan siapa saja yang sanad ilmunya sampai kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.

Itu di sampaikan Wahab Tahir saat menggelar sosialisasi penyebarluasan Perda nomor 1 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, di Hotel Royal Bay Makassar, Jl. Sultan Hasanuddin, Rabu (31/1/2024).

“Dalam perspektif agama kita (Islam) orang yang memiliki ilmu itu lebih tinggi derajatnya daripada yang tidak berilmu,” jelasnya.

Sebab menurut Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Makassar ini, orang yang berilmu lebih gampang menangkap masalah dengan utuh. Sehingga bisa memberikan sebuah solusi di tengah lingkungannya.

“Karena pendidikan yang baik itu adalah terapan dari rumah, atau sejak didikan orang tua di mulai. Karena sesuai perintah agama kita bahwa ajari anakmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat,” ucapnya.

Sebagai narasumber sosialisasi Perda, Ustadz Asdar menjelaskan bahwa pendidikan merupakan hal penting bagi generasi muda. Agar mereka bisa menciptakan intelektual, karakteristik dalam berpikir mana yang baik dan buruk.

“Sekarang banyak generasi muda yang tidak mengerti tentang pendidikan, misalnya mereka putus sekolah. Tidak mempunyai pengalaman untuk mendapatkan ilmu,” jelasnya.

Meski begitu, menurut Asdar, ilmu bisa di dapatkan melalui pengalaman. Walaupun dia mengenyam pendidikan dari S1 hingga S3 tanpa pengalaman. Maka sesungguhnya seseorang itu tidak berilmu.

“Karena semasa ia bersekolah hanya mengikuti aturan pendidikan yang telah di tetapkan. Tetapi pengalaman dan ilmu yang ia dapatkan tidak dapat di katakan sebagai orang berilmu,” ungkapnya. (*)