Makassar – Meskipun angka kebakaran di Makassar mengalami penurunan pada 2024, sampah dan alang-alang tetap menjadi penyebab dominan dalam banyak kasus. Data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DamkarMat) menunjukkan 118 dari total 265 kasus kebakaran disebabkan oleh pembakaran sampah atau alang-alang yang tidak terkendali.
Kepala Dinas DamkarMat, Hasanuddin, S.STP., M.Si., mengungkapkan bahwa kebakaran yang dipicu oleh arus pendek listrik juga signifikan, dengan total 55 kasus, diikuti oleh tabung gas atau kompor sebanyak 15 kasus. “Sampah dan alang-alang menjadi perhatian serius kami karena sering terjadi di lahan kosong yang sulit diawasi,” kata Hasanuddin.
Ia menambahkan, total kerugian materi akibat kebakaran pada 2024 mencapai Rp52,173 miliar, dengan luas area terdampak mencapai 26.503 meter persegi. Kasus kebakaran tertinggi terjadi pada Agustus dengan 57 insiden, sementara September mencatatkan angka lebih tinggi, yaitu 70 insiden.
Hasanuddin mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, terutama di musim penghujan. “Kabel telanjang yang terkena percikan air atau pohon tumbang yang mengenai kabel listrik bisa memicu kebakaran jika tidak segera ditangani,” jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan, DamkarMat mengajak masyarakat untuk menghindari pembakaran sampah di area terbuka, serta memastikan instalasi listrik di rumah atau tempat kerja dalam kondisi aman.
