MAKASSAR,- Puluhan warga dari Kecamatan Ujung Tanah menggelar demonstrasi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Jl Moh Hatta, pada Senin siang. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar berdasarkan surat yang dilayangkan oleh Pertamina.
Para demonstran, yang terdiri dari warga sekitar, menyampaikan tuntutan mereka dengan membawa spanduk dan berorasi. Mereka mengekspresikan kekhawatiran tentang dampak penggusuran tersebut terhadap kehidupan mereka, terutama bagi keluarga yang telah lama menetap di kawasan tersebut. “Kami tidak bisa dipindahkan begitu saja. Ini adalah rumah kami,” teriak salah satu warga dalam orasinya.

Warga mengklaim bahwa rencana penggusuran akan menyebabkan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal dan sumber penghidupan. Mereka juga mengingatkan pihak terkait untuk memperhatikan nasib warga yang selama ini bergantung pada lahan tersebut. “Kami meminta pemerintah dan Pertamina untuk mencari solusi yang tidak merugikan warga,” ungkap salah satu perwakilan warga, Rahmat.
Menanggapi aksi protes ini, Pertamina melalui Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, memberikan penjelasan resmi. Dalam keterangannya, Fahrougi menegaskan bahwa penggusuran tersebut dilakukan dalam rangka penataan kawasan dan peningkatan pelayanan di TBBM.
“Penggusuran ini bukanlah keputusan yang diambil dengan sembarangan. Kami berkomitmen untuk melaksanakan proses ini secara transparan dan berkeadilan. Kami juga akan melibatkan pihak-pihak terkait dalam proses musyawarah,” jelas Fahrougi. Ia menambahkan bahwa Pertamina akan memastikan ada program kompensasi bagi warga yang terdampak, meskipun detailnya masih dalam proses pembahasan.
Fahrougi juga mengajak warga untuk berdialog dan membahas solusi terbaik bagi semua pihak. “Kami berharap warga dapat memahami bahwa tindakan ini demi kebaikan bersama dan kami siap mendengarkan aspirasi mereka,” ujarnya.
Sementara itu, aksi demonstrasi tersebut menarik perhatian media dan masyarakat sekitar. Beberapa tokoh masyarakat setempat juga ikut memberikan dukungan kepada para demonstran. Mereka menyerukan agar pemerintah dan Pertamina bisa lebih sensitif terhadap kondisi sosial ekonomi warga sebelum mengambil keputusan.(*)