Upaya Pemkot Makassar Tangani Krisis Air Bersih di Tengah Kemarau Panjang

oleh -131 views
oleh

MAKASSAR – Pemkot Makassar masih berupaya menangani krisis air bersih buntut kemarau panjang. Selain menyalurkan air ke wilayah-wilayah terdampak, Pemkot juga telah menetapkan stataus tanggap darurat kekeringan.
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengatakan tandon air sudah disebar di 201 titik wilayah terdampak kekeringan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tandon itu disalurkan di 5 kecamatan terdampak.

“Sehingga ditentukan satu rumah yang berhak mendapatkan 10 jeriken atau setara dengan 200 liter air. Jadi kita bisa hitung berapa kebutuhan sehari-harinya,” kata Fatmawati, Kamis (8/9/2023).

Fatma memaparkan ada 63 mobil tangki yang dikerahkan untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat. Mobil-mobil tangki tersebut di luar dari armada milik PDAM Makassar.

“Ini sudah jalan 63 mobil tangki melayani. Di luar yang dilayani PDAM yah, ini khusus dari mobil kecamatan, Damkar, dan DLHD Kota Makassar,” imbuhnya.

Sementara, setiap mobil akan mengangkut 2 tandon yang masing-masing berisi 2.200 liter. Sehingga setiap mobil nantinya akan membawa 4.400 liter air untuk disalurkan ke masyarakat.

“Jadi satu mobil itu memuat 4.400 liter karena satu tandon itu memuat 2.200 liter air. Sudah dibagi asisten dan staf ahli, masing-masing bertanggung jawab di wilayahnya,” ungkapnya.

Pemkot Makassar juga telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan buntut kemarau panjang ini. Status tanggap darurat berlangsung selama satu bulan.

“Dari SK gawat darurat Kota Makassar, kondisi kekeringan itu kita buat satu bulan. Jadi mulai tanggal 4 September sampai 4 Oktober,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Jumat (8/9).

Hendra mengatakan BPBD belum bisa memastikan kapan kondisi kekeringan di Makassar ini berakhir. Dia menyebut, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau masih akan terjadi hingga akhir tahun nanti.

“Kalau ditanya sampai kapan, tidak ada yang bisa memastikan sampai kapan ini cuaca. Tapi menurut prediksi BMKG musim kemarau ini bisa sampai akhir tahun karena ditambah fenomena El Nino,” terangnya.

Fenomena El Nino ini juga telah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berdasarkan prediksi, kata Hendra, fenomena ini akan terjadi hingga awal tahun 2024.

“Seperti arahan Bapak Presiden, kita harus siap menghadapi El Nino ini sampai awal tahun 2024,” sebutnya.