MAKASSAR – Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin, mengumumkan bahwa target imunisasi polio bagi 184 ribu anak telah dimulai sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit polio. Imunisasi ini ditujukan untuk anak-anak dari usia 0 hingga satu hari sebelum 8 tahun. Kegiatan ini dilakukan seiring dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang berlangsung di Posyandu Asoka 7, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate. Rabu (24/07).
Dalam pelaksanaan program ini, Dinas Kesehatan Makassar melibatkan 47 puskesmas yang dikerahkan untuk menjangkau berbagai lokasi seperti posyandu, sekolah-sekolah, dan pos pelayanan kesehatan. Nursaidah menekankan pentingnya imunisasi sebagai langkah utama dalam pencegahan polio yang disebabkan oleh virus menular dan tidak dapat diobati setelah terinfeksi.
Nursaidah menyatakan, “Penyakit polio pernah berhasil diiradikasikan puluhan tahun lalu, namun kini kembali muncul karena ada anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Kami sangat serius dalam melaksanakan imunisasi ini untuk memastikan tidak ada kasus polio di kota ini.”
Beliau juga menambahkan bahwa gejala awal polio sering mirip dengan flu biasa, seperti demam dan sakit badan, sehingga sering kali diabaikan oleh orang tua. Oleh karena itu, pihaknya melakukan imunisasi secara masif untuk melindungi anak-anak yang paling rentan terhadap penyakit ini.
Dalam kegiatan ini, target di Kecamatan Tamalate, Kelurahan Parang Tambung adalah sebanyak 259 anak. Nursaidah berharap target ini dapat tercapai dalam waktu dekat dan mengingatkan bahwa waktu 30 hari ke depan sangat singkat untuk mencapai target 184 ribu anak di seluruh Kota Makassar.
“Kami berharap 47 puskesmas bekerja keras dan mampu melaporkan pencapaian 80 persen dalam dua pekan ini. Jika target tersebut tidak tercapai, kami akan melakukan langkah sweeping dengan mendatangi rumah-rumah anak-anak yang tidak bersekolah,” ujar Nursaidah.
Untuk mendukung pencapaian target ini, Nursaidah juga mengimbau masyarakat, termasuk peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi, untuk aktif mensosialisasikan pentingnya imunisasi polio kepada lingkungan sekitar mereka.(*)