Pemkot Makassar Usulkan 500 Kuota PPPK, Formasi Guru 382 Orang

oleh -172 views
oleh
Makassar – Pemkot Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusulkan 500 kuota pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Usulan ini didominasi guru sebanyak 382 orang.

“Kita sudah (usulkan). Kota Makassar 500 orang (formasi PPPK),” ungkap Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Makassar Andi Siswanta Attas, Kamis (19/5/2022).

Andi Siswanta menambahkan usulan formasi ini telah disampaikan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). Pihaknya juga telah berkonsultasi dengan Komisi X DPR RI terkait usulan formasi PPPK khususnya untuk guru.

“Itu sudah kami pertanyakan dengan pak wali pada Komisi X, bahwa 500 org itu kami usulkan ke pemerintah pusat untuk diangkat menjadi PPPK,” ujarnya.

Usulan formasi didominasi oleh formasi guru dengan 382 formasi, tenaga kesehatan 63 formasi, dan tenaga teknis 55 formasi.

“Didominasi guru karena kita masih membutuhkan tenaga guru. Kita masih kekurangan,” terangnya.

Menurut Andi Siswanta,formasi yang diusulkan untuk tahun ini berbeda dengan tahun lalu, sebab formasi yang diusulkan tidak hanya pada 1 kelompok jabatan. Tahun ini, usulan tenaga teknis dan tenaga kesehatan di usulkan lebih banyak.

“Tapi tahun ini sudah mulai berimbang, 500 ini (formasi) guru ya stengahnya (formasi),” tukasnya.

Untuk diketahui, sebanyak 864 orang Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Pemkot Makassar telah menerima SK pengangkatan. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengingatkan agar para pegawai baru formasi 2021 ini patuh kepada pimpinan.

Penyerahan SK dilakukan Rabu (18/5/2022). Kegiatan dipusatkan di Ruangan Sipakatau Lantai 2 Balaikota Makassar.

Sebelum meninggalkan ruangan Danny menitipkan pesan kepada para PPPK untuk mengabdi dengan sebaik-baiknya. Dia meminta kepada pegawai yang sudah diambil sumpahnya untuk tidak terlibat dengan praktik politik. Loyal pada pekerjaan dengan membuktikan performa.

“Saya pesan, jangan terlibat politik apapun. Anda sebagai abdi negara, siapapun pemimpin mu, anda harus loyal. Setelah saya, harus loyal sama yang berikut supaya itu jadi positioning bargaining,” tegasnya.(*)