Pemkot Makassar Hemat Rp1 Miliar Berkat Bantuan Alat Berat dari Kementerian PU

oleh -7 views

MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan diberikan bantuan berupa satu unit truk crane untuk mendukung pengoperasian Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari. Bantuan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan fasilitas pengelolaan air limbah di kota tersebut. Bantuan tersebut juga mencakup alat lainnya, seperti mobil sedot tinja, mobil combi jetter, dan CCTV untuk pengawasan jaringan IPAL Losari.

Direktur Air Limbah PDAM Makassar, Ayman Adnan, menyampaikan rasa syukur atas dukungan dari Kementerian PU. Menurutnya, truk crane yang diberikan akan berfungsi untuk mengangkat beban hingga kapasitas 3 ton, yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas IPAL Losari. “Alhamdulillah, bantuan tersebut sudah tiba di Makassar dan segera akan kita pergunakan. Kami bersyukur karena adanya support dari pemerintah pusat untuk pengoperasian IPAL Losari,” kata Ayman, dalam pernyataannya kepada wartawan pada Rabu, 6 Desember 2024.

Selain truk crane, Kementerian PU juga akan memberikan tambahan bantuan berupa satu unit mobil sedot tinja kapasitas 4 kubik, satu unit mobil combi jetter untuk penyemprotan air pada jaringan, serta sistem CCTV yang akan dipasang untuk meningkatkan pemantauan di area jaringan IPAL Losari. Ayman menjelaskan bahwa bantuan ini membawa dampak signifikan dalam pengelolaan anggaran, terutama bagi pemerintah kota yang dapat menghemat hingga Rp1 miliar berkat adanya alat-alat ini.

Dengan bantuan alat-alat tersebut, Pemkot Makassar akan mampu mengurangi pengeluaran anggaran yang sebelumnya direncanakan untuk pengadaan peralatan tersebut. “Kita menghemat anggaran Rp1 miliar. Semua bantuan tersebut akan tiba pada akhir Desember,” tambah Ayman. Penghematan ini menjadi kabar baik bagi pemerintah daerah, yang sedang berusaha mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk berbagai sektor penting.

Meskipun demikian, Ayman juga menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu surat keputusan (SK) penugasan dari pemerintah kota untuk menetapkan PDAM Makassar sebagai operator resmi IPAL Losari. Proses ini masih dalam tahap kajian dan analisis oleh Bagian Hukum Pemerintah Kota Makassar. Diharapkan, minggu ini Peraturan Walikota (Perwali) terkait penugasan operator IPAL Losari akan segera diterbitkan.

Di sisi lain, PDAM Makassar sedang menggagas rencana untuk melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan layanan lumpur tinja secara terjadwal. Meski demikian, rencana ini masih dalam tahap kajian dan belum diputuskan. Ayman berharap bantuan lebih lanjut dari Kementerian PU, khususnya dalam penyediaan armada sedot tinja tambahan, yang akan membuat PDAM Makassar lebih mandiri dalam menjalankan tugas sebagai operator IPAL Losari.

“Kami berharap bukan hanya satu unit mobil sedot tinja yang akan diberikan oleh Kementerian PU, tetapi bisa sampai empat unit. Kalau ada, kami tidak perlu kerja sama dengan pihak swasta lagi. Ini akan kami komunikasikan ke pusat,” ujar Ayman.(*)