MAKASSAR – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar menggelar Ragam Atraksi Budaya di lorong wisata, Senin (20/6/2022). Lorong 2 Jl Daeng Tata 3, Kelurahan Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Makassar dipilih karena memiliki keistimewaan.
Kepala Dinas Pariwisata sekaligus Koordinator lorong wisata Makassar, Muhammad Roem membeberkan alasan lorong itu disebut lorong wisata. Menurutnya, lorong 2 Jl Daeng Tata 3 memiliki daya tarik wisata paling lengkap diantara seribu lorong wisata di Kota Makassar.
“Kalau kita tinggal sehari-hari di sini, mungkin tidak melihat potensi itu,” katanya.
“Tetapi secara wisata, ini paling sempurna,” tambahnya.
Muhammad Roem melihat ada tiga potensi yang menjadi pembeda lorong 2 dengan lainnya. Pertama adalah saat mulai memasuki lorong 2 dari Jl Daeng Tata, ada ornamen yang dibangun sepanjang jalan masuk ke baruga. Kemudian yang paling menarik kata dia, di lorong tersebut, terdapat makam Daeng Tata dan Haji Bau. Kedua makam tersebut, lanjut dia, bisa menjadi cerita bagi para wisatawan yang datang ke lorong itu.
Terakhir, di lorong tersebut juga terdapat Baruga Kaluarrang.
Baruga tersebut dapat digunakan masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar daerah untuk pentas seni.
“Hal inilah yang membuat kami gugus tugas lorong wisata sangat yakin bahwa kegiatan ini adalah salah satu prospek wisata yang paling siap dijual adalah lorong 2 Jl Daeng Tata 3,” katanya.
“Kami berharap masyarakat setempat menjadi tuan rumah yang baik buat para wisatawan yang datang,” harapnya.
Di lorong tersebut, Dinas Kebudayaan Kota Makassar menggelar Ragam Atraksi Budaya.
Turut hadir sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Makassar dan lurah setempat dalam acara tersebut.
Diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem, Kepala Dinas Sosial Aulia Arsyad, Kepala Dinas Perhubungan Iman Hud, Tim Ahli Pemkot Naidah, dan juga tuan rumah Kepala Dinas Kebudayaan Andi Herfida Attas. Sebelum pembukaan, acara dimulai dengan penampilan ritual bissu yang ditampilkan Batara Gowa.
Kemudian juga dilakukan peluncuran Dikemas atau Digitalisasi Kebudayaan Makassar. Dikemas merupakan salah satu inovasi terbaru Dinas kebudayaan menyambut metaverse.
Terakhir, di lorong tersebut juga terdapat Baruga Kaluarrang. Baruga tersebut dapat digunakan masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar daerah untuk pentas seni.
“Hal inilah yang membuat kami gugus tugas lorong wisata sangat yakin bahwa kegiatan ini adalah salah satu prospek wisata yang paling siap dijual adalah lorong 2 Jl Daeng Tata 3,” katanya.
“Kami berharap masyarakat setempat menjadi tuan rumah yang baik buat para wisatawan yang datang,” harapnya.
Di lorong tersebut, Dinas Kebudayaan Kota Makassar menggelar Ragam Atraksi Budaya.
Turut hadir sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Makassar dan lurah setempat dalam acara tersebut.
Diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem, Kepala Dinas Sosial Aulia Arsyad, Kepala Dinas Perhubungan Iman Hud, Tim Ahli Pemkot Naidah, dan juga tuan rumah Kepala Dinas Kebudayaan Andi Herfida Attas. Sebelum pembukaan, acara dimulai dengan penampilan ritual bissu yang ditampilkan Batara Gowa.
Kemudian juga dilakukan peluncuran Dikemas atau Digitalisasi Kebudayaan Makassar. Dikemas merupakan salah satu inovasi terbaru Dinas kebudayaan menyambut metaverse.