MAKASSAR – Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, bersama Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi menjamu para istri wali kota dari 98 kota di Indonesia dalam acara Ladies Program Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang diadakan di Benteng Rotterdam Makassar, Kamis (13/07/2023).
Acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara istri-istri wali kota se-Indonesia serta untuk berbagi pengalaman dan memperdalam pengetahuan tentang pengembangan program kesejahteraan keluarga di kota-kota mereka masing-masing.
Dalam sambutannya, Indira Yusuf Ismail menyampaikan pentingnya kolaborasi antar istri-istri wali kota dalam membangun dan mengembangkan program-program kesejahteraan keluarga di wilayah masing-masing.
“Dengan adanya Ladies Program ini kita harapkan bisa berkolaborasi, bersinergi, dan saling bertukar pengalaman. Kita harap kontribusi APEKSI ini bisa mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia,” ucap Indira.
Di hadapan para istri wali kota, Indira juga menyampaikan gagasan terbaru dari TP PKK Kota Makassar. Hal ini dinilai sejalan dengan gagasan APEKSI yang telah mendesain sedemikian rupa untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan menyambut Indonesia Emas 2045.
“Sesuai arahan PKK Provinsi Sulsel, kami akan bentuk PKK milenial,” sebut Indira.
Dalam kegiatan ini, ada sejumlah rangkaian kegiatan yang digelar. Di antaranya tradisi Mappasiori Waju, live cooking kue tradisional, fashion show baju bodo, hingga pameran UMKM.
Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian Racham mengapresiasi pelaksanaan Ladies Program kali ini.
Istri Wali Kota Bogor yang juga Ketua APEKSI Bima Arya ini berujar jika program ini menjadi wadah bagi para istri wali kota untuk berkolaborasi, bersinergi, berbagi informasi, dan berbagi ilmu bermanfaat.
Apalagi para istri wali kota se-Indonesia memiliki beragam karakter dan latar belakang. Hal tersebut dinilainya sebagai potensi yang luar biasa yang harus dimaksimalkan untuk kemajuan dan pembangunan kota ke depan.
“Dengan bangga saya sampaikan bahwa para istri wali kota se-Indonesia punya beragam karakter dan latar belakang. Ada dosen, ada dari bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan itu luar biasa, karena yang bisa memahami perempuan hanyalah perempuan itu sendiri,” jelas Yane. (*)