MAKASSAR – Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin menghadiri kegiatan yang digelar Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi Dan Informatika (Kominfo) RI bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan HealthTech.id.
Kegiatan ini menyelenggarakan Seminar Hybrid “Adopsi Rekam Medis Elektronik Menuju Fasilitas Kesehatan Yang Terintegrasi SATUSEHAT” di Four Points by Sheraton Makassar Rabu, (1/11/2023).
Seminar tersebut menghadirkan beberapa pemateri, yakni Staf Ahli Kementerian Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan Setiaji, menyampaikan materi mengenai Transformasi Pelayanan Kesehatan dengan Implementasi RME Terintegrasi Platform SATUSEHAT, Ketua Technical Working Group SATUSEHAT, dr. Ahmad Hidayat, menyampaikan materi mengenai Penerapan RME dan Akreditasi dalam Keterbatasan
Sumber Daya Rumah Sakit dan Klinik, Analis Sistem Informasi dan Jaringan Diskes Sulsel, Mohamad Nur menyampaikan materi mengenai Analis Sistem Informasi dan Jaringan Diskes Sulsel, dan Pemilik RS At Medika Palopo dr. Mustafa Mursalim, menyampaikan materi mengenai Pengalaman Transformasi Implementasi Rekam Medis Elektronik di rumah sakit dan klinik.
Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto menuturkan seminar ini bertujuan untuk penguatan dan percepatan program transformasi digital di sektor kesehatan sesuai dengan “Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024” yang diluncurkan oleh Kemkes RI dengan membantu meningkatkan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan melalui pemanfaatan adopsi teknologi digital dalam pengelolaan fasilitas kesehatan, terutama rekam medis elektronik, guna menunjang proses akreditasi fasilitas kesehatan, terutama Rumah Sakit dan Klinik.
“Jadi kegiatan ini sebagai upaya untuk edukasi mengenai Adopsi Rekam Medis Elektronik Menuju Fasilitas Kesehatan Yang Terintegrasi SATUSEHAT,” ucapnya.
Kata dia, RME menjadi salah satu solusi penting dalam kesehatan masyarakat Indonesia. Rekam medis yang sifatnya masih manual disebutkan menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia, masyarakat tidak dapat memonitor kesehatan pribadi dan fasilitas kesehatan tidak dapat memberikan edukasi kesehatan dengan tepat sasaran.
“Seminar ini lebih ditujukan kepada Dokter Pemilik Rumah Sakit dan Klinik dan Pimpinan Rumah Sakit dan Klinik, Dinas Kesehatan, tenaga Kesehatan, staf fasilitas Kesehatan, serta pemangku kepentingan lainnya khususnya di wilayah Kota Makassar, Sulsel,” ucapnya.
Ia melihat bahwa proses implementasi RME ini merupakan hal krusial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mendorong transformasi digital dan penggunaan RME pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui program adopsi teknologi digital untuk melakukan Proof of Concept (PoC) Adopsi Teknologi Digital pada rantai nilai di sektor Kesehatan melalui perkenalan use-case digital dan Fasilitasi Implementasi Adopsi Teknologi Digital di Kawasan Prioritas.
Dalam proses Adopsi Teknologi Digital, Kominfo menggandeng AHI untuk mempercepat implementasi. Asosiasi Health Tech Indonesia (AHI) merupakan perhimpunan perusahaan teknologi yang berfokus pada sektor kesehatan.
Saat ini AHI telah terhubung ke lebih dari 7000 fasilitas kesehatan dan turut mendukung implementasi Rekam Medis Elektronik bersama dengan salah satu anggotanya.