Dinkes Makassar Gandeng Puskesmas dan Masyarakat untuk Cegah Polio

oleh -35 views

Makassar – Dalam upaya melindungi anak-anak dari penyakit polio, Dinas Kesehatan Kota Makassar, di bawah kepemimpinan Kepala Dinas, dr. Nursaidah Sirajuddin, mengumumkan program imunisasi polio yang menargetkan 184 ribu anak. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Posyandu Asoka 7, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate. Rabu, (24/7/24)

Program imunisasi ini melibatkan 47 puskesmas yang aktif turun ke lapangan untuk melayani anak-anak di berbagai lokasi strategis seperti posyandu, sekolah, dan pos pelayanan kesehatan. Nursaidah menekankan bahwa pencegahan polio hanya dapat dilakukan melalui imunisasi, karena penyakit ini disebabkan oleh virus yang sangat menular dan tidak dapat diobati setelah infeksi.

“Kami menyadari bahwa polio adalah penyakit menular yang berbahaya dan tidak dapat diobati setelah terinfeksi. Oleh karena itu, imunisasi adalah satu-satunya cara efektif untuk melindungi anak-anak dari penyakit ini,” jelas Nursaidah.

Beliau mengingatkan bahwa polio yang pernah berhasil diiradikasikan kini kembali muncul karena adanya anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi. Gejala awal polio seringkali mirip dengan flu biasa, seperti demam dan sakit badan, yang membuat orang tua mungkin tidak menyadari bahaya sebenarnya dari penyakit ini.

Di Kecamatan Tamalate, Kelurahan Parang Tambung, Dinas Kesehatan Makassar menargetkan untuk mengimunisasi 259 anak dalam waktu dekat. Nursaidah berharap target ini dapat tercapai dalam 30 hari ke depan. Dia juga menambahkan bahwa Kota Makassar memiliki sasaran tertinggi dalam setiap kegiatan Kementerian Kesehatan untuk Sulawesi Selatan.

“Diharapkan dalam dua pekan ke depan, kami dapat mencapai 80 persen dari target. Jika tidak tercapai, kami akan melakukan sweeping dengan mendatangi rumah-rumah anak-anak yang tidak bersekolah untuk memastikan mereka mendapatkan imunisasi,” ujar Nursaidah.

Sebagai tambahan, Nursaidah mengimbau masyarakat, termasuk peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi, untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya imunisasi polio kepada lingkungan sekitar mereka. Imunisasi ini sangat penting terutama untuk anak-anak usia 0-5 tahun, yang merupakan kelompok usia paling rentan terhadap polio. (*)