Makassar,- Pada hari Rabu, 10 Juli 2024, bertempat di Ruang Rapat Dinas Penataan Ruang Kota Makassar, diadakan rapat yang membahas beberapa kajian penting terkait pengembangan dan pemanfaatan lahan di Kota Makassar. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Bidang Pemanfaatan Ruang, Irmayanti S.Hut, MM, serta perwakilan dari beberapa instansi dan jasa konsultan yang terlibat dalam kajian.
Agenda rapat ini mencakup laporan pendahuluan dari tiga jasa konsultan, yaitu PT. Rana Karya Global, CV. Silempureng Utama, dan CV. Mutiara Duta Plan. Masing-masing konsultan mempresentasikan fokus kajian mereka, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam perencanaan dan pengembangan kota.
- PT. Rana Karya Global menyampaikan hasil kajian mengenai alih fungsi lahan di Kota Makassar. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi lahan-lahan yang dapat dialihfungsikan untuk berbagai kepentingan, baik itu perumahan, komersial, maupun fasilitas publik. Laporan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis bagi pemerintah kota dalam pengelolaan lahan yang lebih efektif.
- CV. Silempureng Utama mempresentasikan hasil identifikasi dan pemetaan potensi lahan untuk kegiatan urban farming di Kota Makassar. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan memanfaatkan lahan secara optimal, urban farming menjadi salah satu solusi yang relevan. Konsultan ini menggarisbawahi pentingnya mendukung masyarakat dalam mengembangkan pertanian perkotaan yang berkelanjutan.
- CV. Mutiara Duta Plan membahas identifikasi wilayah evakuasi bencana di Kota Makassar. Mengingat kondisi geografis dan potensi bencana yang ada, kajian ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Penentuan lokasi evakuasi yang strategis akan membantu dalam upaya penyelamatan jiwa dan properti masyarakat saat terjadi bencana.
Dalam rapat tersebut, Kabid Pemanfaatan Ruang, Irmayanti S.Hut, MM, memberikan tanggapan terhadap pemaparan dari ketiga jasa konsultan. Ia menekankan pentingnya laporan pendahuluan yang komprehensif dan terperinci. “Setiap jasa konsultan diharapkan untuk melengkapi metode pelaksanaan dan rancangan kerja mereka dalam laporan. Ini penting untuk memastikan bahwa setiap kajian dapat berjalan sesuai rencana dan memenuhi kebutuhan pengembangan Kota Makassar,” ujarnya.
Irmayanti juga meminta agar masing-masing konsultan melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya. Data-data yang diperoleh dari instansi lain sangat krusial untuk mendukung analisis yang lebih mendalam. Dengan kerjasama lintas sektoral, diharapkan dokumen akhir dan peta yang dihasilkan dapat digunakan secara efektif untuk pengembangan dan kelangsungan pembangunan kota.
Rapat ini merupakan bagian dari upaya Dinas Penataan Ruang Kota Makassar untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pemanfaatan lahan. Dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan, sinergi antara pemerintah, konsultan, dan masyarakat sangat diperlukan. Dinas Penataan Ruang berkomitmen untuk memastikan bahwa semua aspek dalam perencanaan kota mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan lingkungan.
Dengan hasil kajian yang diharapkan dari rapat ini, pemerintah Kota Makassar akan memiliki landasan yang kuat dalam mengambil keputusan terkait penggunaan lahan. Kegiatan urban farming dan penentuan wilayah evakuasi bencana diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan kota, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat Makassar secara keseluruhan.
Dinas Penataan Ruang akan melanjutkan pembahasan ini dalam rapat-rapat berikutnya untuk memastikan setiap langkah yang diambil dapat mengarah pada pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan di Kota Makassar.(*)