MAKASSAR – Krisis air bersih akibat kekeringan masih dialami warga di sejumlah wilayah di Kota Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mengungkap ada 3 kecamatan yang masuk dalam kategori merah.
“Seperti contoh di Biringkanaya, Tallo dan Ujung Tanah menjadi wilayah merah bagi kami. Artinya berdampaknya banyak, ruas wilayahnya cukup besar,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, Selasa (31/10/2023).
Hendra mengatakan dari tiga kecamatan yang masuk kategori merah, ada dua yang memberikan tantangan tersendiri bagi BPBD. Di Kecamatan Ujung Tanah memiliki karakteristik permukiman yang rapat, sementara di Kecamatan Biringkanaya tersebar atau berjarak-jarak.
“Apalagi di Ujung Tanah kan wilayahnya rapat-rapat, kalau di Biringkanaya itu tersebar-sebar. Sehingga kita membuat strategi agar optimal,” terangnya.
Dia menyebut telah membuat pos latih di Terminal Daya, Makassar. Pihaknya menyiagakan 4 mobil damkar untuk mendistribusikan air bersih di wilayah Tamalanrea dan Biringkanaya.
“Contoh seperti di Tamalanrea, di Biringkanaya, kami membuat pos latih di Terminal Daya. Kami siagakan 4 mobil damkar untuk mengisi mobil dump track yang akan melakukan penebusan. Jadi tidak lagi di BPBD atau PDAM yang jauh,” terangnya.
“Hal itu terbukti efektif dalam mendistribusikan air di wilayah Tamalanrea dan Biringkanaya,” imbuhnya.
Lebih jauh Hendra mengatakan pihaknya turut melibatkan instansi lain dalam penanganan krisis air bersih ini. Salah satunya dengan mencari sumber-sumber air baru melalui sumur bor.
“Upaya-upaya lain dilakukan di tingkat kota karena ini bukan hanya ruang lingkupnya BPBD. Kita memang berkaca dari pengalaman saat ini, artinya kita sudah harus berusaha mencari sumber-sumber air baru untuk masyarakat,” paparnya.(*)
The post BPBD Makassar Ungkap Tiga Kecamatan Ini Kategori Merah di Musim Kemarau appeared first on Accarita.