MAKASSAR,– Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Makassar hingga pertengahan November 2024 masih diangka 60 persen.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Makassar, M. Dakhlan mengatakan, salah satu penyebab realisasi APBD 2024 lantaran Dana Bagi Hasil (DBH) tak dibayar full oleh pemerintah provinsi.
Alhasil, proyeksi sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) kota Makassar ditaksir mendekati angka Rp 500 miliar.
Adapun proyek besar yang akan berakhir jadi silpa diantaranya proyek aksen jalan stadion Rp 100 miliar, motor listrik Rp 120 miliar, dan solar panel Rp 180 miliar.
Sementara proyek besar lainnya seperti Revitalisasi Karebosi telah putus kontrak.
“Tidak sampai Rp 500 miliar, Karebosi kan sudah putus kontrak. Itu silpa dilihat dari angka-angka APBD, APBD itu proyeksi, cuma persoalannya, ketika APBD berjalan, pasti ada hal-hal yang tidak bisa direalisasikan secara keseluruhan,” kata Dakhlan, Minggu (24/11/2024).
“Contoh DBH kita tidak dibayar full selama setahun, ada pendapatan kita yang tahun ini tidak sampai 100 persen, itulah yang mengurangi pendapatan, otomatis mempengaruhi belanja,” tambahnya.
Dakhlan menyebutkan, jumlah dana bagi hasil (DBH( Pemprov berada diangka Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar per bulan. Saat ini utang DBH yang telah dibayarkan baru dua bulan.
Kendati tak dibayar penuh selama setahun, namun Dakhlan mengaku telah mendapat informasi bahwa pemprov Sulsel berjanji akan membayar DBH Makassar selama 6 bulan.
“Baru dua bulan, katanya tahun ini mau dibayarkan 6 bulan,” sebutnya. (*)