Dinas PM-PTSP Gelar Rakor Terkait SOP dan Pelatihan OSS Berbasis Resiko

oleh -6 views

MAKASSAR – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Kota Makassar menggelar rapat koordinasi (rakor) yang membahas Standard Operating Procedure (SOP) dan pelatihan Online Single Submission (OSS) berbasis risiko. Acara ini diselenggarakan di Aula Dinas PM-PTSP dan dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Kepala Dinas PM-PTSP, Zulkifli, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya pemahaman yang baik mengenai SOP dan OSS untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelayanan perizinan. “Rakor ini merupakan langkah strategis untuk memastikan semua pihak memahami prosedur yang telah ditetapkan serta bagaimana menerapkannya secara konsisten,” ujarnya.

Dalam rakor tersebut, Zulkifli menjelaskan bahwa SOP yang jelas dan terstruktur sangat diperlukan untuk menciptakan proses perizinan yang efisien dan akuntabel. “Dengan SOP yang baik, kita dapat mengurangi kebingungan dan meningkatkan kinerja dalam pelayanan. Semua pegawai di Dinas PM-PTSP harus memahami SOP ini agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkapnya.

SOP ini mencakup berbagai aspek, mulai dari prosedur pengajuan izin hingga pengawasan terhadap pelaku usaha. Penjelasan rinci mengenai setiap langkah dalam SOP diharapkan dapat meminimalkan kesalahan dan meningkatkan kecepatan dalam pengolahan izin.

Salah satu fokus utama rakor adalah pelatihan OSS berbasis risiko. Sistem OSS yang baru menerapkan pendekatan berbasis risiko dalam pengelolaan perizinan, di mana pelaku usaha akan diberikan penilaian risiko berdasarkan jenis usaha dan dampaknya terhadap lingkungan. “Dengan pendekatan ini, kita bisa lebih selektif dalam memberikan izin, sehingga risiko yang mungkin timbul dapat dikelola dengan lebih baik,” kata Zulkifli.

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman pegawai Dinas PM-PTSP dalam menggunakan sistem OSS serta mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan perizinan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pegawai dapat memberikan bimbingan yang lebih baik kepada pelaku usaha dalam mengajukan izin.

Rakor ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi dan memberikan masukan terkait penerapan SOP dan OSS. Beberapa peserta mengungkapkan harapan agar pelatihan ini dapat dilakukan secara berkala untuk memastikan semua pegawai selalu up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam sistem perizinan.

Salah satu peserta, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup, menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam pengawasan izin yang berbasis risiko. “Kita perlu saling mendukung untuk memastikan bahwa setiap izin yang dikeluarkan tidak hanya memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan,” katanya.

Di akhir rakor, Zulkifli menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas layanan publik melalui penerapan SOP yang baik dan pelatihan OSS. “Kami akan terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan pelaku usaha. Dengan kerjasama dan sinergi yang baik antarinstansi, kita dapat menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Makassar,” tutupnya.

Rakor ini diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan SOP dan OSS berbasis risiko di Dinas PM-PTSP Makassar, serta meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelayanan perizinan. Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan kolaboratif, Makassar berkomitmen untuk menjadi kota yang lebih ramah investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(*)