Dinas Penataan Ruang Makassar Gelar Seminar Akhir Hasil Kajian Tata Ruang Bersama Tiga Konsultan

oleh -33 views

Makassar, Jumat 09 Agustus 2024 — Dinas Penataan Ruang Kota Makassar menyelenggarakan rapat seminar akhir bersama tiga jasa konsultan untuk menerima laporan hasil kajian strategis terkait tata ruang dan pengelolaan lahan di Kota Makassar. Ketiga konsultan tersebut, yakni CV. MUTIARA DUTA PLAN, PT. RANA KARYA GLOBAL, dan CV. SILIMPURENG UTAMA, menyampaikan hasil kerja mereka dalam tiga kajian berbeda yang relevan dengan pengembangan kota.

Seminar ini dipimpin oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemanfaatan Ruang Dinas Penataan Ruang Kota Makassar, Irmayanti S.Hut, MM, dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai bidang terkait, termasuk Bidang Perencanaan Ruang, Bidang Pengawasan Ruang dan Bangunan, Bidang Tata Bangunan, serta Kepala Bidang Pertanian dari Dinas Pertanian Kota Makassar. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, serta perwakilan dari ketiga konsultan yang terlibat dalam proyek ini.

Setiap konsultan mempresentasikan hasil kajian mereka yang difokuskan pada berbagai aspek penting yang berdampak langsung terhadap tata kelola ruang dan lingkungan hidup di Kota Makassar.

  1. CV. MUTIARA DUTA PLAN – “Identifikasi Wilayah Evakuasi Bencana Kota Makassar”CV. MUTIARA DUTA PLAN menyampaikan laporan hasil kajian terkait identifikasi wilayah evakuasi bencana di Kota Makassar. Kajian ini dirancang untuk mengidentifikasi zona evakuasi potensial dalam menghadapi berbagai jenis bencana, seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran. Penelitian mereka mencakup pemetaan daerah rawan bencana dan penentuan lokasi-lokasi yang aman dan strategis untuk dijadikan tempat evakuasi bagi warga. Selain itu, mereka memberikan rekomendasi terkait infrastruktur pendukung di titik-titik evakuasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan warga saat terjadi bencana.

    Dalam rapat tersebut, pihak BPBD Kota Makassar memberikan tanggapan positif terhadap kajian ini, mengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang sering kali terjadi di wilayah perkotaan. Kajian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan mitigasi bencana di Kota Makassar.

  2. PT. RANA KARYA GLOBAL – “Kajian Alih Fungsi Lahan Kota Makassar”PT. RANA KARYA GLOBAL memaparkan hasil kajian terkait fenomena alih fungsi lahan di Kota Makassar, di mana banyak lahan produktif, khususnya lahan pertanian, telah beralih fungsi menjadi area perumahan, industri, dan fasilitas komersial. Kajian ini memberikan analisis mendalam mengenai dampak alih fungsi lahan terhadap keseimbangan ekologi kota, termasuk potensi hilangnya lahan hijau dan kontribusi terhadap perubahan iklim lokal.

    Laporan tersebut juga mencakup rekomendasi terkait kebijakan yang perlu diterapkan oleh pemerintah kota untuk mengendalikan alih fungsi lahan, khususnya dalam menjaga lahan pertanian yang tersisa dan memanfaatkan lahan yang sudah dialihkan secara lebih optimal. Dalam sesi diskusi, perwakilan dari Dinas Pertanian Kota Makassar turut memberikan pandangannya, menyoroti tantangan dalam mempertahankan lahan pertanian di tengah pesatnya urbanisasi di kota ini.

  3. CV. SILIMPURENG UTAMA – “Identifikasi dan Pemetaan Potensi Lahan Pengembangan Kegiatan Urban Farming di Kota Makassar”CV. SILIMPURENG UTAMA mempresentasikan hasil identifikasi dan pemetaan potensi lahan untuk pengembangan urban farming di Kota Makassar. Kajian ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan lahan perkotaan yang kurang produktif atau tidak terpakai, dengan mengubahnya menjadi area pertanian perkotaan. Urban farming dianggap sebagai solusi strategis untuk mendukung ketahanan pangan kota, mengurangi jejak karbon, serta memperbaiki kualitas lingkungan di perkotaan.

    Kajian ini juga mengidentifikasi lahan-lahan yang cocok untuk dikembangkan menjadi area pertanian perkotaan, dengan mempertimbangkan akses air, sinar matahari, serta kondisi tanah. Rekomendasi yang dihasilkan dari kajian ini diharapkan dapat membantu Dinas Pertanian Kota Makassar dalam merancang program-program yang mendorong urban farming, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pertanian kota.

Setelah ketiga laporan tersebut dipresentasikan, rapat dilanjutkan dengan sesi diskusi. Kabid Pemanfaatan Ruang, Irmayanti S.Hut, MM, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras ketiga konsultan dalam menyelesaikan kajian yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah kota. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai dinas dan lembaga dalam menindaklanjuti rekomendasi yang telah disampaikan.

“Kajian-kajian ini sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis data dalam pengelolaan tata ruang di Kota Makassar. Identifikasi wilayah evakuasi bencana, pengendalian alih fungsi lahan, dan pengembangan urban farming merupakan isu-isu yang membutuhkan perhatian serius, dan kami berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil kajian ini secara berkelanjutan,” ujar Irmayanti.

Perwakilan dari Dinas Pertanian dan BPBD Kota Makassar juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan rekomendasi dari kajian yang relevan dengan bidang mereka. Khususnya untuk pengembangan urban farming, Dinas Pertanian akan menyusun program percontohan di beberapa wilayah yang telah diidentifikasi sebagai lahan potensial.(*)