Kepala Bappeda Makassar Hadiri Rapat Koordinasi di Balaikota: Fokus pada APBD 2025 dan Rasionalisasi Anggaran

oleh -19 views

MAKASSAR – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Dr. Irwan S. Mulyadi, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) di Balaikota yang membahas agenda penting terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 serta proses rasionalisasi anggaran. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pejabat pemerintah, anggota dewan, dan pihak-pihak terkait lainnya, dengan tujuan untuk memastikan perencanaan anggaran yang efisien dan efektif dalam mendukung pembangunan kota.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengevaluasi rencana anggaran yang akan datang dan mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil untuk merasionalisasi anggaran agar sesuai dengan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan. Dalam konteks ini, rasionalisasi anggaran berperan penting untuk memastikan bahwa penggunaan dana daerah dilakukan secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan prioritas.

Dr. Irwan S. Mulyadi membuka rapat dengan menyampaikan pentingnya perencanaan anggaran yang matang dan rasional. “APBD tahun 2025 akan menjadi fondasi bagi pelaksanaan program-program pembangunan kota yang krusial. Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa anggaran yang direncanakan dapat mendukung prioritas kita dengan efisien dan efektif. Rapat ini adalah langkah awal untuk memastikan bahwa semua aspek anggaran diperhatikan dengan cermat,” ujar Dr. Irwan.

Beberapa topik utama yang dibahas dalam rapat koordinasi meliputi:

  1. Penyusunan APBD 2025: Rapat dimulai dengan pembahasan rencana APBD 2025, termasuk proyeksi pendapatan dan alokasi belanja untuk berbagai sektor. Tim Bappeda mempresentasikan rencana anggaran yang mencakup sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi. “Kami telah menyusun rencana APBD dengan mempertimbangkan kebutuhan pembangunan jangka panjang dan memastikan bahwa anggaran dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan kota,” kata Dr. Irwan.
  2. Rasionalisasi Anggaran: Salah satu agenda utama adalah rasionalisasi anggaran, yaitu proses penyesuaian alokasi anggaran untuk memastikan efisiensi dan efektivitas. Diskusi mencakup identifikasi area-area yang mungkin memerlukan pengurangan atau penyesuaian serta strategi untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran. “Rasionalisasi anggaran adalah bagian penting dari perencanaan anggaran. Kami perlu memastikan bahwa anggaran dialokasikan dengan tepat dan dapat memberikan hasil yang maksimal,” jelas Dr. Irwan.
  3. Prioritas Pembangunan: Rapat membahas prioritas pembangunan kota yang harus menjadi fokus utama dalam penyusunan APBD. Ini termasuk prioritas untuk proyek-proyek infrastruktur, program sosial, dan inisiatif ekonomi yang dapat mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat. “Kami harus memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan sejalan dengan prioritas pembangunan kota dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tambah Dr. Irwan.
  4. Keterlibatan Stakeholder: Diskusi juga mencakup pentingnya keterlibatan stakeholder dalam perencanaan anggaran. Rapat menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat untuk mendapatkan masukan yang konstruktif dan memastikan bahwa anggaran yang direncanakan memenuhi kebutuhan semua pihak. “Keterlibatan stakeholder sangat penting untuk memastikan bahwa perencanaan anggaran transparan dan akuntabel. Kami akan terus melakukan konsultasi dan mendapatkan masukan dari berbagai pihak,” ujar Dr. Irwan.
  5. Evaluasi dan Monitoring: Evaluasi berkala dan monitoring terhadap pelaksanaan anggaran juga menjadi topik penting dalam rapat. Rapat membahas mekanisme untuk memantau penggunaan anggaran dan memastikan bahwa dana yang dialokasikan digunakan sesuai dengan rencana. “Kami akan mengimplementasikan sistem monitoring yang efektif untuk memastikan bahwa anggaran digunakan sesuai dengan tujuan dan memberikan hasil yang diharapkan,” jelas Dr. Irwan.
  6. Strategi Penanganan Risiko: Rapat membahas strategi untuk menghadapi potensi risiko yang mungkin mempengaruhi pelaksanaan anggaran, seperti perubahan kondisi ekonomi atau kebutuhan mendesak yang tidak terduga. “Kami harus siap menghadapi risiko dan memiliki rencana kontinjensi untuk mengatasi situasi yang tidak terduga,” kata Dr. Irwan.

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, yang juga turut hadir dalam rapat, menekankan pentingnya koordinasi yang baik dalam perencanaan anggaran. “APBD 2025 akan menjadi langkah penting dalam pembangunan kota kita. Saya berharap semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa anggaran digunakan secara efektif dan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” ujar Danny Pomanto.

Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, Bappeda Makassar dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat menyusun APBD 2025 yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan kota dan memastikan bahwa anggaran digunakan dengan efisien. Rapat ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan yang berkualitas dan bermanfaat bagi warga Makassar.(*)