Bappeda Corner: Diskusi Terbuka dengan Helmy Budiman Mengenai Kontroversi W Super Club Makassar

oleh -12 views

MAKASSAR – Bappeda Makassar baru-baru ini menggelar acara Bappeda Corner yang menampilkan Helmy Budiman, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Makassar, untuk membahas polemik seputar W Super Club, salah satu proyek kontroversial di kota Makassar. Acara ini diselenggarakan di kantor Bappeda dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah, anggota DPRD, serta perwakilan dari sektor swasta dan masyarakat.

Diskusi ini bertujuan untuk mengklarifikasi berbagai isu dan kekhawatiran terkait proyek W Super Club, yang belakangan ini menjadi topik hangat di kalangan publik dan media. Proyek ini mendapat sorotan karena berbagai masalah yang melibatkan izin, dampak sosial, dan keberlanjutan lingkungan.

Helmy Budiman, sebagai pembicara utama, memulai diskusi dengan menjelaskan posisi dan peran DPMPTSP dalam proses perizinan proyek. “Kami ingin memberikan pemahaman yang jelas mengenai bagaimana proses perizinan berjalan dan apa saja yang menjadi pertimbangan dalam memberikan izin untuk proyek seperti W Super Club. Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa setiap keputusan diambil berdasarkan pertimbangan hukum dan regulasi yang berlaku,” ungkap Helmy.

Acara Bappeda Corner ini mencakup beberapa topik utama yang menjadi pusat perhatian dalam polemik W Super Club, antara lain:

  1. Proses Perizinan dan Regulasi: Helmy Budiman menjelaskan tahapan dan prosedur yang harus dilalui oleh setiap proyek besar sebelum mendapatkan izin operasi. “Setiap proyek harus memenuhi persyaratan teknis, hukum, dan sosial sebelum izin dikeluarkan. Kami memastikan bahwa semua regulasi dan standar dipatuhi untuk menghindari dampak negatif,” jelasnya.
  2. Dampak Sosial dan Lingkungan: Diskusi ini juga membahas kekhawatiran masyarakat mengenai dampak sosial dan lingkungan dari W Super Club. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan terkait bagaimana proyek ini dapat mempengaruhi lingkungan sekitar dan kehidupan sosial warga. “Kami sedang melakukan evaluasi dampak lingkungan dan sosial secara menyeluruh. Hasil dari evaluasi ini akan menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan,” kata Helmy.
  3. Kepatuhan Terhadap Standar dan Kebijakan Lokal: Salah satu poin penting dalam diskusi adalah kepatuhan proyek terhadap standar dan kebijakan lokal. Dr. Irwan S. Mulyadi, Kepala Bappeda Makassar, menyampaikan bahwa setiap proyek harus sesuai dengan rencana tata ruang dan kebijakan daerah. “Bappeda berperan dalam memastikan bahwa setiap proyek besar sejalan dengan rencana tata ruang dan kebijakan pembangunan kota. Ini termasuk penilaian dampak dan konsultasi publik,” tambah Dr. Irwan.
  4. Transparansi dan Keterlibatan Publik: Dalam acara tersebut, para peserta menekankan pentingnya transparansi dan keterlibatan publik dalam setiap tahapan proyek. Helmy Budiman menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat dalam proses perizinan adalah hal yang penting. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan dan implementasi proyek. Forum-forum diskusi seperti ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendengarkan masukan dan kekhawatiran publik,” ujarnya.
  5. Langkah-Langkah Ke Depan: Diskusi juga membahas langkah-langkah ke depan terkait proyek W Super Club. Pihak DPMPTSP bersama dengan Bappeda Makassar akan terus memantau dan mengevaluasi proyek tersebut untuk memastikan bahwa semua aspek regulasi dan kebijakan diikuti dengan baik. “Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan memastikan bahwa semua isu yang ada dapat diatasi dengan baik,” kata Helmy.

Acara Bappeda Corner ini memberikan kesempatan bagi masyarakat dan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan informasi langsung dan berdiskusi mengenai proyek W Super Club. Diskusi terbuka ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan mengurangi kesalahpahaman terkait proyek yang telah menimbulkan banyak kontroversi.

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, yang turut hadir dalam acara ini, menekankan pentingnya dialog terbuka dalam mengatasi polemik semacam ini. “Dialog seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk kota dan masyarakat. Kami akan terus mendukung upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek besar,” ujar Danny Pomanto.

Dengan berakhirnya acara Bappeda Corner, diharapkan bahwa berbagai kekhawatiran dan pertanyaan seputar W Super Club dapat terjawab dengan jelas dan memadai. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Bappeda Makassar dan DPMPTSP untuk memastikan bahwa pembangunan kota berjalan dengan transparan, berkelanjutan, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat(*)