Dinkes Makassar Catat Kenaikan Kasus Demam Berdarah, Capai 235 Kasus

oleh -70 views

MAKASSAR – Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Makassar naik dari tahun 2023. Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar mencatat sejak Januari hingga Maret 2024, sudah mencapai 235 kasus.

Kepala Dinkes Makassar, Nursaidah Sirajuddin mengatakan, kasus DPD pada khususnya tertinggi di bulan Maret ini.

“Ada kenaikan, tertinggi itu di bulan Maret,” kata Nursaidah Sirajuddin kepada wartawan, Selasa 18 Juni 2024.

Adapun jumlah kasus di Maret, kata Nursaidah, mencapai 114 kasus, sementara di bulan Januari 47 kasus dan Februari 74 kasus. Meski, begitu terjadi penurunan pada April lalu, yakni hanya 18 kasus.

“April kurva-nya turun, itu data dua minggu lalu 18 kasus,” sambungnya.

Pihaknya sejauh ini telah melakukan berbagai upaya dalam menekan angka kasus DBD di Makassar, yakni melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup dan Mengubur), barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

“Untuk plusnya adalah bagaimana agar kita tidak digigit nyamuk dengan melakukan hal seperti, memasang jaring-jaring anti nyamuk di setiap ventilasi rumah, gunakan kelambu, Jangan menggantung baju setelah beraktivitas dari luar, karena mengundang nyamuk bersarang atau menyebarkan penyakit dari luar rumah. Selain itu memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti Lavender, menggunakan obat pembasmi nyamuk di rumah dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk,” ucapnya.

Adapun fogging, kata dia, bukan merupakan cara pencegahan perkembangbiakan nyamuk Aedes Sp, karena hanya mematikan nyamuk dewasa saja, sedangkan telur dan jentik nyamuk, tidak akan mati dengan fogging. Namun akan tetap hidup dan berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam 2-6 hari.

“Jadi gerakan 3M plus kita sosialisasikan terus ke masyarakat, khsusnya di musim pancaroba. Sementara Fogging kita lakukan untuk pengendalian kasus DBD,” pungkasnya.(*)