Warga di sejumlah wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih mengalami krisis air bersih. Tercatat ada 25.048 warga yang kini terdampak kekeringan imbas kemarau panjang.
“Telah menerima distribusi air 13.089 KK (atau) 25.048 jiwa. Jumlah liter air yang terdistribusi 324.660 liter,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Akhmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Senin (11/9/2023).
Hendra mengatakan data tersebut merupakan update per hari Minggu (10/9). Dia menyebut update data dilakukan setiap hari pada malam menjelang pergantian hari.
Selain itu, BPBD Makassar juga mencatat ada 27 kelurahan yang terdampak kekeringan. Daerah terdampak tersebar di 5 kecamatan seperti di Kecamatan Tamalanrea, Biringkanaya, Panakkukang, Tallo, dan Ujung Tanah.
“(Terdampak) 1.315 rumah Kecamatan Biringkanaya, 1.400 rumah Kecamatan Tamalanrea, 769 rumah Kecamatan Ujung Tanah, 2.392 rumah Kecamatan Tallo, 240 rumah Kecamatan Panakkukang,” urai Hendra.
Pemkot Makassar Sebar Tandon di 201 Titik untuk Penuhi Kebutuhan Air Warga
Hendra menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih terus mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak. Dia menyebut belum ada penambahan armada yang digunakan dalam pendistribusian air.
“Sampai saat ini masih sama dalam arti kita belum menambah. Karena kan sebelum penetapan status tanggap darurat kan kita sudah asesmen. Jadi data kita sudah pegang, artinya kita bisa memonitor titik mana saja yang rawan dan dijadikan prioritas,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Makassar menetapkan status tanggap darurat kekeringan buntut kemarau panjang yang membuat warga kesulitan air bersih. Status tanggap darurat berlangsung selama satu bulan.
“Dari SK gawat darurat Kota Makassar, kondisi kekeringan itu kita buat satu bulan. Jadi mulai tanggal 4 September sampai 4 Oktober,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Hendra Hakamuddin, Jumat (8/9).
2.200 Warga Kena ISPA-Krisis Air Bersih
Hendra mengatakan BPBD belum bisa memastikan kapan kondisi kekeringan di Makassar ini berakhir. Dia menyebut, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau masih akan terjadi hingga akhir tahun nanti.
kemarau ini bisa sampai akhir tahun karena ditambah fenomena El Nino,” terangnya.