Perusahaan Korsel Entomo Harap Budi Daya Maggot BSP Paccerakkang Terus Dikembangkan

oleh -161 views
oleh

MAKASSAR – Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, menerima kunjungan dari CEO Entomo, Ki Hwan Park, di ruang rapat Wakil Wali Kota, Balai Kota Makassar, Selasa (2/8/2022).

Pada pertemuan tersebut, turut hadir mendampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Aryati Puspasari Abadi, dan Ketua Yayasan Peduli Negeri, Saharuddin Ridwan.

Fatmawati menjelaskan pertemuan dengan Entomo membahas terkait budi daya maggot yang saat ini sementara berjalan di Bank Sampah Pusat (BSP) Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.

Entomo adalah perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang pengolahan sampah dan merupakan mitra Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk budi daya maggot di BSP Paccerakkang.

“Budi daya maggot ini saya lihat progresnya sangat bagus dan saya berharap ini tidak hanya di BSP Paccerakkang, tapi juga berkembang di bank sampah yang lain,” kata Fatma.

Fatma berharap sebagai mitra pemerintah kota, Entomo bisa menambah hibah peralatan untuk pengembangan budi daya maggot di bank sampah lain yang ada di Makassar.

“Di Untia sudah melakukan budi daya maggot, tapi masih konvensional dan saya berharap ini bisa dikembangkan. Kita mau diskusi dulu bagaimana bisa mendapatkan hibah ini,” tuturnya.

Sementara, Kepala DLH Makassar Aryati Puspasari Abadi menyampaikan beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satunya terkait rencana perpanjangan kerja sama dengan Entomo.

Saat ini kontrak kerja sama pemerintah kota dengan pihak Entomo sudah berakhir. Kerja sama tersebut hanya berlaku selama 15 bulan sejak ditanda tangani pada Juli 2019 lalu.

“Masa berlaku kontrak kita harus perpanjang, direvisi, dan dilakukan item-item penambahan yang memang dibutuhkan,” ujar Puspa.

“Khusus untuk perpanjangan kerja sama ini kami akan diskusikan secara internal dulu dan saya akan bahas dengan Kabag Kerja Sama, setelah kita dapat drafnya kita rapat dengan tim besar,” tuturnya.

Sebagai mitra pemerintah kota, pihak Entomo juga rutin melakukan monitoring dan evaluasi terkait progres budi daya maggot di BSP Pacerakkang.

“Mereka juga me-monitoring kinerja dari peralatan yang dihibahkan di BSP Pacerakkang,” ucapnya.

Menurut Puspa, budi daya maggot yang dilakukan di BSP Paccerakkang memiliki potensi pasar yang cukup besar di Korsel, baik itu pakan atau minyak esensial yang dihasilkan dari maggot.

“Berapa pun kapasitas produksi yang dihasilkan BSP Paccerakkang itu siap diserap oleh Entomo ataupun pasar di Korea Selatan,” tuturnya.(Win)