“Sebenarnya kalau dilihat arus balik, yang kita khawatirkan hanya orang yang membawa orang lain dari kampung,” ucap Danny, Rabu (4/5/2022).
Momen tersebut dianggap sering dimanfaatkan pendatang untuk mencari penghidupan di Kota Makassar. Selain Lebaran, momen libur Natal juga menjadi peluang tingginya jumlah penduduk baru dari luar daerah.
“Biasanya momen ini menjadi momen banyak orang pengangguran masuk kota, sehingga kadang beban pengangguran kita menjadi tinggi,” sambung dia.
Danny menekankan agar jumlah pendatang di Makassar harus terdata dengan baik. Hal ini menjadi peran strategis di tingkat RT/RW.
“Antisipasinya saya kira jelas, catatan kependudukan ini harus diperketat di RT/RW terhadap penduduk-penduduk baru yang datang,” tegas Danny.
Pihaknya pun akan melakukan pemantauan terhadap arus balik mudik Lebaran. Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melibatkan TNI-Polri dalam pengawasan.
“Kalau soal lalu lintas TNI dan Polri bersama Pemerintah Kota sudah biasa, kok. Mungkin yang jadi atensi adalah masalah-masalah sosial biasanya begitu,” urai dia.
Danny memperkirakan puncak arus balik mudik Lebaran di Makassar sekitar tanggal 7-8 Mei 2022. Arus lalu lintas yang bisa memicu kemacetan pun jadi atensi.
“Kita akan antisipasi baik, maksudnya arus-arus masuk kota itu kita prioritaskan,” tandasnya.
Menurut dia, ledakan arus balik mudik tahun ini imbas dari diizinkannya aktivitas mudik oleh pemerintah. Masyarakat yang dalam dua tahun terakhir di masa pandemi COVID-19 menyambutnya dengan gembira.
“Dua tahun kemarin kan tidak sehebat sekarang orang mudik. Ini kan ada ledakan pemudik yang luar biasa,” jelas Danny.
Sebelumnya Danny juga bakal melakukan tes antigen acak (random test) terhadap pemudik saat arus balik Lebaran 2022 di Kota Makassar. Upaya ini dilakukan untuk mewaspadai potensi penularan COVID-19.
“Iya, ada random test (bagi pemudik saat arus balik),” ucap Danny.
Tes acak antigen itu akan dilakukan di pos-pos pemantauan perbatasan wilayah masuk Kota Makassar. Pos pemantauan itu diisi personel gabungan dari TNI-Polri dan unsur Pemkot Makassar.
“Di pos-pos pemantauan itu ada TNI, Polri dan Pemkot,” pungkasnya.(*)